Menu

Mode Gelap
DPD IKADIN Lampung Borong Dua Penghargaan  Pejabat Dinas Pendidikan Sumsel Jadi Tersangka, Ini Kasusnya 5 Tersangka Segera Diadili Dalam Kasus Korupsi BTS Kominfo Rp 8 Triliun Gayus Lumbuun Mantan Hakim Agung Pertanyakan Gugatan Kewenangan Jaksa Selidiki Korupsi

Investigasi · 28 Feb 2024 09:00 WIB

Ditanya Legalitas Usaha, Pengurus BUMDesa Srimulyo Bungkam

 Kantor Desa Srimulyo Gondang Perbesar

Kantor Desa Srimulyo Gondang

Koruptor.ID-Sragen: Pengurus BUMDesa Lestari Mulyo Srimulyo tidak merespon pertanyaan terkait legalitas usaha yang dijalankan oleh BUMDesa. Hal itu terkait usaha internet yang dijalankan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Lestari Mulyo Srimulyo, Kecamatan Gondang terindikasi ilegal. BUMDesa tersebut tidak memiliki perijinan usaha jasa jual kembali jasa telekomunikasi seperti yang diatur dalam Peraturan Menkominfo Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi.

“Setelah kita cek ke lapangan, BUMDesa Lestari Mulyo Srimulyo membeli bandwith ke salah satu penyedia bandwith, kemudian dijual lagi ke masyarakat dengan harga tertentu. Pasalnya, mereka tidak punya ijin terkait usaha internet. Dalam AD BUMDesa Lestari Mulyo Srimulyo disebutkan usaha internet, tapi tidak punya perijinan untuk usaha itu. Mereka menjual kembali jaringan internet, tapi mereka juga tidak memiliki perijinan sebagai reseller atau mitra dari ISP, ” ungkap Mardiyanto, Koordinator Pemerhati Perijinan Usaha Surakarta kepada koruptor.id, Selasa (27/2).

Hasil penelusuran di Srimulyo, koruptor.id menemukan kalau masyarakat tidak tahu mengenai permasalahan ijin usaha internet tersebut. “Kalau masyarakat tidak tahu apakah sudah punya ijin atau tidak. Masyarakat hanya tahunya pasang wifi dan kadang jaringannya juga lambat.” Ungkap HW, warga Srimulyo saat bertemu dengan koruptor.id.

Sementara itu, Sugiarto, selaku pengurus BUMDesa Lestari Mulyo Srimulyo saat dimintai konfirmasi terkait legalitas usaha BUMDesa Srimulyo tidak memberikan tanggapan. Dari konfirmasi yang dikirimkan koruptor.id sampai berita ini dibuat, tidak ada tanggapan sama sekali.

“Nomer pengurus mungkin masih repot, jadi petugas sensus. Saya kontak saja belum dibalas-balas juga,” terang Tri Prasetyo Utomo, Kades Srimulyo saat dikonfirmasi koruptor.id (27/2).

Di Indonesia, hanya penyelenggara telekomunikasilah yang bisa menyalurkan akes jaringan internet ke pelanggan. Penyelenggara telekomunikasi sendiri dapat merupakan perseorangan, koperasi, badan usaha milik daerah, badan usaha milik negara, badan usaha swasta, instansi pemerintah, atau instansi pertahanan keamanan negara. Sebelum penyelenggaraan telekomunikasi dapat dilaksanakan, penyelenggara telekomunikasi harus terlebih dahulu memenuhi perizinan berusaha dari pemerintah pusat, yang mana dalam hal ini adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Hal tersebut sebagaimana diatur pada Pasal 11 dalam Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi.

Adapun Pasal 11 ayat (1) berbunyi, “penyelenggaraan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dapat dilaksanakan setelah memenuhi Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.” (pra)

Follow WhatsApp Channel Koruptor.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 150 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pengerjaan Proyek di SDN Karang Segar 01 Abaikan Keselamatan Kerja

11 Maret 2025 - 17:49 WIB

LSM(GMBI) KSM Pebayuran Kritik Pelaksanaan Kegiatan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi

14 Desember 2024 - 13:49 WIB

Heboh,,, Beberapa Kegiatan yang Berada di Pebayuran di Pegang Satu Pelaksana

14 Desember 2024 - 13:35 WIB

Miris, Oknum Tenaga Ahli Sebut SOP BUMDesa “Copyan”

7 Agustus 2024 - 15:06 WIB

Standar Operasional Prosedur

UPTD PPA dan Psikolog Kabupaten Bekasi Sambangi SMAN I Pebayuran, Oknum Guru dan Kepsek Menghindar

2 Agustus 2024 - 14:44 WIB

Satu Proyek PT RHB Senilai Rp.50 Miliar Lebih, Jadi Temuan BPK Capai Rp.1,1 Miliar Lebih

25 Juli 2024 - 22:19 WIB

Trending di Investigasi